EXPOSE 'INTERNATIONAL RESEARCH RESULTS' SYARIAH FACULTY IAIN MADURA 2024
- Diposting Oleh Admin Web Fakultas Syariah
- Kamis, 14 November 2024
- Dilihat 114 Kali
Fakultas Syariah IAIN Madura menyelengarakan ekspose hasil penelitian internasional. Ekspose oleh para tim Peneliti Fakultas dilaksanakan pada hari kamis, 14 November 2024 di Hotel Putri Pamekasan. Beberapa stakeholder dari berbagai instansi terkait dan telah menyumbangkan data penelitian dihadirkan sebagai narasumber dan reviewer untuk memberikan masukan atas hasil penelitian yang ditemukan, sekaligus sebagai publikasi dan launching rekomendasi kepada mereka, seperti Ketua Satgas Halal Kemenag Pamaekasan (H. Suhartono, S. Pd), Anggota BHR Pamekasan (K. Ahmad Hasan), Kepala Subdit Bimas Islam Kementerian Agama Pamekasan (K. Ilyasak, M. Ag), Kepala Bidang Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Pamekasan, dan Kepala KUA Palengaan. Kabid Pemberdayaan Pelindungan Perempuan, PUG dan Advokasi Anak Dinas PPPAK (Nurul Fauziyah, MM)., Ketua Panwaslu Pamekasan (Sukma Rukmana, M. H.) dan beberapa kolega intern, Kepala dan Kapus Penelitian LPPM, dan Dosen Fakultas Syariah IAIN Madura hadir.
Saat sesi pemeberian pandangan, beberapa narasumber memberikan apresiasi positif, sekaligus mengkonfirmasi beberapa pemaparan temuan para peneliti, diantaranya Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Advokasi Anak. Ibu Nurul tersebut, mengkonfirmasi tentang data keberagamaan informan, "Berapa banyak populasi penduduk muslimnya dibanding lainnya", tanyanya. Sementara itu, anggota BHR Pamekasan, K. Ahmad Hasan menyoroti terkait penetapan Standarisasi Kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) dan problem ketidakseragaman awal bulan hijriah.
Ada empat penelitian dari bidang keilmuan yang berbeda-beda, yaitu Bidang Hukum Islam, Hukum Keluarga Islam, Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Tata Negara. Tema yang menjadi sasaran adalah otoritas agama, negara dan budaya local di Malaysia dan Indonesia. Ke empat tim memilih fokus tema dari hasil kajian awal, yaitu pertama, Dinamika Penerapan Kalender Hijriah Pasca Kesepakatan Kriteria Baru MABIMS, kedua, Bimbingan Perkawinan di KUA dan Lembaga Keagamaan, ketiga, Standarisasi Halal dan Tayyib, dan keempat, Moderasi dan Formalisasi Agama pada Sistem Pemerintahan Presidensial dan Parlementer.
Para tim peneliti berfokus pada kesimpulan bahwa karena kedua negara (Indonesia dan Malaysia) memiliki sistem budaya dan otoritas yang berbeda, maka secara komparatif baik dinamika penerapan kalender hijriah, bimbingan perkawinan, standarisasi halal dan tayyib, maupun moderasi dan formalisasi agama, ditemukan banyak keunikan sesuai kebijakan negara masing-masing. Dapat diuraikan salah satunya adalah penerapan kalender untuk awal bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah berdasar otoritas negara penuh di Malaysia, sedangan di Indonesia diaplikasi secara moderat dengan paradigma moderasi kalender hijriah, Pemerintah memberikan ruang perbedaan dalam implementasinya dengan jaminan kedamaian bagi seluruh umar Islam dan agama lainnya.
Dekan Fakultas Syariah IAIN Madura, Prof. Dr. Siti Musawwamah, M. Hum, meyakini bahwa penelitian internasional yang mengambil lokus di dua negara ini dan dilaksanakan selama 5 bulan ini diharapkan menjadi langkah awal atas pencapaian visi fakultas untuk berkolaborasi dan berkontrubusi nyata di Tingkat Asia Tenggara Tahun 2026. Penelitian di tahun 2025 dan 2026 akan lebih dikuatkan lagi, tandasnya.
Selanjutnya, dekan juga berharap, temuan penelitian internasional ini dilanjutkan menjadi karya artikel jurnal pada level jurnal internasional sehingga hasil-hasil tersebut dapat terpublikasi dan dibaca oleh masyarakat seluruh dunia.
Dukungan tindak lanjut penelitan disampaikan oleh kolega Dosen Prodi HES, Ibu Zulaikah, M. E. I, kepada semua tim peneliti dan dosen Fakultas Syariah IAIN Madura di masa mendatang, khususnya bagi Tim peneliti Produk Halal, seperti kehalalan tidak hanya pada proses sampai produk dihasilkan, akan tetapi juga pada ranah sumber pembiayaannya, tambahnya.
Ekspos ini walau diakhiri, namun para peserta tetap antusias diskusi dan berlanjut proses diskusi sampai ramah tamah usai.