Alamat

Jl. Raya Panglegur KM.4 Pamekasan

Telp./WA

+62 324 322551

Email

fasya@iainmadura.ac.id

HARAPAN MENTERI AGAMA RI TERHADAP UIN MADURA SEBAGAI KAMPUS “THE NEW BAITUL HIKMAH”

  • Diposting Oleh Admin Web Fakultas Syariah
  • Sabtu, 29 November 2025
  • Dilihat 71 Kali
Bagikan ke

Pamekasan — Menteri Agama RI, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M. A.-dalam kunjungan kerjanya di UIN Madura, menyampaikan sejumlah harapan strategis bagi Universitas Islam Negeri (UIN) Madura agar mampu tampil sebagai Kampus “The New Baitul Hikmah”, yakni pusat peradaban ilmu pengetahuan yang memadukan intelektualitas, spiritualitas, dan kearifan lokal sebagai jati diri pendidikan tinggi Islam di Madura.

Dalam arahannya, Menag menekankan bahwa visi ini harus diwujudkan melalui ciri-ciri utama berikut:

  1. Mengintroduksi Ilmu Ladunni, Intuisi, dan Kontemplasi.

UIN Madura diharapkan mengembangkan model keilmuan yang tidak hanya bertumpu pada rasionalitas modern, tetapi juga menghidupkan kembali khazanah ilmu ladunni, intuisi ilmiah, dan tradisi kontemplasi yang telah lama mengakar dalam tradisi ulama Nusantara. Dimensi batin yang kuat ini menjadi fondasi lahirnya generasi akademik yang bijak, arif, dan berakhlak mulia.

  1. Memahami Ilmu Pengetahuan sebagai Wilayah Akal dan Batin.

Menag mengingatkan bahwa dalam tradisi intelektual Islam, ilmu pengetahuan tidak hanya bersumber dari akal, tetapi juga dari batin. Sumber belajar dalam Islam memiliki ontologi yang berbeda dan lebih luas, tidak terbatas pada fenomena fisik, tetapi juga mencakup alam metafisika. Sebagai kampus keagamaan, UIN Madura perlu membangun konsep keilmuan yang mampu membaca realitas dari dua dimensi tersebut, sehingga menghasilkan epistemologi yang khas, komprehensif, dan berakar pada nilai-nilai Islam.

  1. Meneladani Ulama Terdahulu yang Menjadikan Sajadah sebagai Laboratorium Ilmu.

Ulama masa lalu mengembangkan ilmu tidak hanya melalui kajian rasional, tetapi juga melalui sajadah di malam hari sebagai laboratorium spiritual. Zikir, munajat, dan perenungan menjadi bagian dari proses intelektual yang melahirkan hikmah. Menag berharap tradisi spiritual-intelektual ini terus dihidupkan dalam budaya akademik UIN Madura.

Selain penguatan dimensi keilmuan dan spiritual, Menag menegaskan pentingnya menjaga kearifan lokal, terutama nilai-nilai luhur budaya Madura seperti religiusitas, keteguhan moral, penghormatan kepada sesepuh, keberanian, dan etos kerja yang tinggi. UIN Madura diharapkan menjadi pusat pendidikan Islam yang tidak tercerabut dari akar sosial-budaya masyarakatnya, serta mampu mengintegrasikan budaya Madura ke dalam praktik akademik dan pembangunan peradaban keilmuan.

Konteks tersebut menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk mendorong UIN Madura tampil sebagai pusat keilmuan yang unggul secara akademik, kokoh secara spiritual, dan kuat dalam nilai-nilai budaya lokal. Dengan perpaduan tersebut, UIN Madura diharapkan melahirkan generasi ilmuwan dan ulama masa depan yang berkarakter, berpengetahuan luas, serta menjadi penerus peradaban Islam yang moderat dan berkeadaban.

Fasya Hebat daan Unggul